Selasa, 28 Desember 2010

BELAJAR MOTORIK LANJUTAN (TEORI KYBERNETIK)


TEORI KYBERNETIK
Teori Kybernetik ini adalah teori belajar motorik yang dikembangkan melalui teori pengolahan informasi dan komunikasi. Di dalam teori ini prinsip-prinsip teori informasi dan komunikasi menganalisa proses belajar motorik, baik perhatian dari stimulus, persepsi yang berhubungan dengan ingatan/pengalaman dan kemudian proses pengambilan keputusan.
Ada 5 komponen informasi atau stimulus yang dapat mempengaruhi respon, yaitu :
·        OPTIK (indra penglihatan)
·       
AKUSTIK (indra pendengaran)
·        TAKTIL (indra peraba/kulit)
·        KINESTETIK (organ otot dan syaraf)
·        VESTIBULAR (alat keseimbangan/ statico dinamisator)
Dari kelima komponen ini besar pengaruhnya terhadap  aksi motorik atau respon yang akan dihasilkan, baikkah aksi yang dihasilkan atau tidak sesuai harapan.

“GAMBAR SKEMA TEORI KYBERNETIK”



 



“Penjelasan skema teori kybernetik”
            Stimulus yang di artikan sebagai informasi, merupakan input bagi sistem pemerosesan informasi. Informasi tersebut akan di terima oleh alat-alat indra berupa: OPTIK, AKUSTIK,TAKTIL,KINESTETIK DAN VESTIBULAR. Yang dimaksud dengan stimulus informasi adalah  penjelasan tentang tugas-tugas gerakan yang akan dilakukan, antara lain meliputi : bentuk gerakan yang dilakukan, bagaimana melakukannya, faktor-faktor apa yang harus dilakukan dan bermacam-macam. Informasi ini dapat di sajikan melalui bahasa verbal maupun non verbal, seperti filem-filem dan gambar-gambar. Setelah informasi tersebut diterima oleh alat reseptor, Informasi tersebut  di teruskan ke “SSS” Susunan Syaraf Sentral untuk diolah dan di analisa, di “SSS” stimulus informasi akan diolah dan dianalisa melalui beberapa tahap;
·        Pertama            ; MEKANISME PERSEPSI
·        Kedua              ; MEKANISME PENGELOLAAN INFORMASI
·        Ketiga              ; MEKANISME PENGHASIL RESPON
Saat stimulus informasi diterima di MEKANISME PERSEPSI, stimulus informasi akan diolah dan dianalisa sehingga akan memberi suatu makna dari stimulus informasi yang diterima serta akan menarik pengertian terhadap stimulus informasi yang diterima. Setelah itu  makna dan pengertian stimulus informasi diterima oleh MEKANISME PENGELOLAAN INFORMASI, SSS akan menganalisa stimulus informasi tersebut sehingga timbul  alternatif respon,  alternatif respon ini akan di transfer ke MEKANISME PENGHASIL RESPON, disini stimulus informasi  akan  diolah serta dianalisa sehingga akan menghasilkan suatu keputusan (pengambilan keputusan) serta akan menyusun program gerakan.
            Setelah stimulus informasi melewati SSS maka akan dilanjutkan dengan proses EMOSIONAL,  proses emosional juga menentukan aksi gerakan, apakah gerakannya benar atau salah. Karena, proses emosional salah satu unsur psikis yang sangat mempengaruhi kelakuan dan gerak. Contoh :
            “misal pada pemain sepak bola, faktor psikologinya tidak normal atau terlalu banyak beban/pikiran saat bermain maka secara fisiologis gerakan motoriknya tidak bisa direalisaikan dengan benar, ini disebabkan psikologinya kena karena terlalu banyak beban yang di berikan/pikiran yang tidak stabil sehingga ini akan mempengaruhi fungsi fisiologisnya dan gerakan motoriknya. Sebaliknya apabila emosionalnya stabil terkontrol maka secara tidak langsung fungsi fisiologisnya akan berfungsi dengan semestinya dan gerakan motoriknya akan terkontrol sehingga bergerak menurut stimulus informasi yang diterima”
Secara tidak langsung pada proses ALAT GERAK, akan terjadi implus tenaga pada aksi motorik. Dan menghasilkan aksi motorik yang di harapkan (respon) output. Tetapi apabila output respon yang dihasilkan tidak sesuai harapan kemungkinan besar terjadi kesalahan pada SSS saat menganalisa dan mengelola informasi.
Dalam proses analisa ini, maka pengalaman-pengalaman masa lalu(ingatan aksi motorik) turut berperan aktif.terutama sebagai bahan banding dalam menentukan respon yang akan di tampilkan. Analisa dan pengolahan informasi, menghasilkan alternatif respon setelah itu individu yang bersangkutan sampai pada tahap pengambilan keputusan tentang respon  yang akan ditampilkan.
Di dalam suatu pelaksanaan akan selalu memberikan umpan balik (feedback) terhadap individu. FEEDBACK ADA 2 MACAM :
1.      FEEDBACK LUAR, umpan balik yang datang dari luar. (optik, akustik, taktil), contoh : perubahan posisi suatu objek lain, pemakaian ruangan,orientasi ruangan dan semacamnya, ini adalah umpan balik dari informasi OPTIK (mata). Dan informasi yang berhubungan dengan suara atau bunyi-bunyian. Misalnya suara pelatih, ini adalah umpan balik dari informasi AKUSTIK (telinga). Sedangkan informasi yang berhubungan dengan perasaan yang dirasakan oleh kulit, misal dingin, panas, keras dan lunak, ini adalah umpan balik dari informasi TAKTIL (kulit).
2.      FEEDBACK DALAM, umpan balik yang datang dari dalam. (kinestetik dan vestibular). Contoh            : Informasi yang berhubungan dengan sistem organ tubuh atau syaraf, ini adalah umpan balik dari informasi KINESTETIK. Informasi yang berhubungan dengan keseimbangan tubuh, ini adalah umpan balik dari informasi VESTIBULAR.
PENUTUP

Demikianlah makalah sederhana yang saya buat ini yang berjudul “TEORI KYBERNETIK”. Materi dalam makalah sederhana ini hanya sebagai dasar pengetahuan untuk belajar lebih lanjut anda bisa mengembangkannya sendiri dari berbagai sumber-sumber lainnya.
Kemudian apabila ada kata-kata yang salah yang terdapat di dalam makalah sederhana ini saya mohon maaf, saya sadar di makalah sederhana saya ini jauh dari kesempurnaan dan di harapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman mau memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah sederhana ini dapat lebih baik dan  bermanfaat bagi kita semua.




Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


           






DAFTAR PUSTAKA
Kiram, Yannar. Fase-Fase belajar Motorik, FPOK IKIP Padang , 1990.
Kiram, Yannar. Belajar Motorik, Jakarta, Dirjen Dikti Depdikbud, 1991.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar