Senin, 27 Desember 2010



JENIS PEGANGAN DALAM PERMAINAN
TENIS LAPANGAN

A. JENIS PEGANGAN FOREHAND
1.      Forehand (Continental grip)
Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal). Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan ‘Service Volley’. Saat ini tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin).
Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram gagang raket.

2.      Forehand (Eastern grip)
Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda dapat mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal)
Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik.
Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini.





3.      Forehand (Semi-Western grip)
Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern, terutama yang memiliki tipe permainan baseliner (termasuk saya sendiri).
Anda dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2 atau 3.
Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court).
Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah : Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.

 
4.      Forehand (Western grip )
 



Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini.
Saya sering menyebut grip ini sebagai ‘pegangan wajan’ karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan atau panci  masakan. Caranya adalah anda menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah daRi agang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.
Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court).





5.      Hammer grip
            Pegangan ini di namakan hammer grip karena cara memegang raketnya seperti megang martil. Huruf V yang terbentuk antara jempol dengan jari telunjuk di tempatkan pada sisi datar antara sudut delapan dan sudut satu. Jika raket ini di genggam dalam posisi ini, maka permikaan daun raket persis tegak pada sisinya membentuk sudut 90­­0 dengan lapangan.
            Pegangan ini banyak digunakan oleh petenis-petenis masa lalu. Ini mungkin disebabkan karena dengan pegangan ini memungkinkan untuk melakukan bermacam- macam pukulan.








B.JENIS PEGANGAN BACKHAND
1.      Backhand Eastern Grip
Grip ini adalah yang paling umum digunakan bagi pemain tenis dengan pukulan backhand menggunakan satu tangan. Anda dapat memukul dengan spin maupun flat dengan baik. Namun grip ini kurang baik untuk memukul slice. Grip ini juga digunakan untuk memukul service dengan kick serve dan anda dapat dengan mudah mengubah ke continental untuk pukulan volley ke depan net.
Posisi untuk memegang raket menggunakan grip ini adalah dengan menempatkan ujung pangkal telunjuk di posisi atas gagang raket.
Pemain pro terkenal yang diketahui memakai grip ini untuk pukulan backhand nya adalah Roger Federer.

2.      Backhand Full-Eastern (Extreme Eastern) atau Western Grip 

Grip jenis ini merupakan variasi dari jenis eastern backhand. Banyak pemain spesialis tanah liat yang menggunakan grip ini karena kemudahannya untuk memukul dengan top spin. Akan tetapi seperti grip western forehand, pemain yang memakai grip ini akan sulit untuk menghadapi bola-bola rendah dan juga, karena dapat dikatakan merupakan grip yang ekstrim, pemain akan sulit untuk maju ke depan net dan mengubahnya dengan cepat ke grip konvensional untuk volley.
Anda dapat mencobanya dengan memposisikan pangkal telunjuk anda di posisi   sudut 4 (pemain tangan kanan) atau sudut 1 (pemain kidal).
Pemain pro yang menggunakan grip jenis ini diantaranya adalah : Thomas Muster, Gustavo Kuerten dan Justine Henin.
3.      Backhand Two Handed (Dua Tangan)
Pegangan backhand dengan menggunakan two handed (dua tangan) merupakan grip yang paling banyak dipakai oleh petenis modern saat ini. Pegangan jenis ini pertamakali diperkenalkan di pertandingan modern oleh Bjorn Borg pada era 70-an, kemudian diteruskan oleh Mats Wilander pada era-80an.
Anda dapat mencobanya dengan menempatkan tangan anda yang dominan di ujung gagang raket dengan grip kontinental. Posisi tangan anda yang tidak dominan ditempatkan di atas tangan anda yang dominan dengan jenis pegangan semi-western.

PENGERTIAN BACKHAND
 DAN PEGANGANNYA
A.    PENGERTIAN BACKHAND
            Backhand adalah sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
B.     JENIS PEGANGAN BACKHAND
·         Backhand Eastern Grip
·         Backhand Full-Eastern (Extreme Eastern) atau Western Grip
·         Backhand Two Handed (Dua Tangan)

           




DAFTAR PUSTAKA
Irawadi, Hendri. 2009 Cara Mudah Menguasai Tenis, Wineka Mwdia : Malang
www.tennisserver.com

ILMU MELATIH LANJUTAN


PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA
SEBAGAI SUATU SISTEM


OLAHRAGA DAN PRESTASI

1.PENGERTIAN OLAHRAGA DAN PRESTASI
A.    PENGERTIAN OLAHRAGA

Pengertian olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.

            Olaharaga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.

“Pengertian olahraga menurut Cholik Mutohir”
Adalah sistematik yang berupa suatu kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohhaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan dan pestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.

“Pengertian Olahraga (Menpora Maladi)”
Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya.



B.PENGERTIAN PRESTASI
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
C.PRESTASI OLAHRAGA
           
            Prestasi olaahraga adalah hasil yang telah di capai dari apa yang di kerjakan.
Menurut UU RI NO.3 KEMENEGPORA tentang keolahragaan nasional. Bahwa prestasi adalah hasil upaya yang maksimal yang di capai oleh olahragawan atau kelompok olahragawan dalam kegiatan olahraga.
Menurut Prof.Dr.Syafrudin,M.Pd : prestasi olahraga merupakan gambaran kemampuan seseorang atau sekelompok orang (olahraga beregu) yang di peroleh setelah melakukan suatu proses latihan.

D.KOMPONEN PRESTASI DALAM OLAHRAGA
·         FISIK
·         TEKNIK
·         TAKTIK/STRATEGI
·         MENTAL






UNSUR – UNSUR PRESTASI OLAHRAGA
DAN SALING HUBUNGANNYA

1.KOMPONEN PENENTU PRESTASI DALAM OLAHRAGA  

  • KONDISI FISIK
  • TEKNIK
  • TAKTIK / STRATEGI
  • MENTAL

2.HUBUNGAN EMPAT UNSUR KOMPONEN PADA PRESTASI OLAHRAGA
           
KONDISI FISIK,adanya kondisi fisik maka komponen-komponen yang lainnya akan terealisai dengan baik maka KONDISI FISIK adalah faktor pertama penentu prestasi.dengan adanya KONDISI FISIK yang bagus maka akan terealisai TEKNIK yang matang, dengan adanya TEKNIK yang matang maka akan timbul TEKNIK / STRATEGI dan dengan adanya persiapan TEKNIK / STRATEGI maka MENTAL yang kuat akan timbul baik dari team, pemain , pelatih , dan official lainnya.












FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRESTASI OLAHRAGA

1.FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
  1. FAKTOR INTERNAL
            Faktor yang brasal dari potensi yang ada pada atlit/pada orang yang berlatih , artinya prestasi olahraga di pengaruhi dan di tentukan oleh kemampuan atlit itu sendiri secara menyeluruh baik menyangkut oleh kemampuan FISIK, TAKTIK , TEKNIK atau pun MENTAL.

  1. FAKTOR EKSTERNAL
            Faktor yang dapat mempengruhi prestasi atlit yang berasal dari luar diri atlit. Contoh : sarana prasarana , pelatih.
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi olahraga seorang atlet. Secara garis besar, ada 7 faktor yang harus ada untuk meningkatkan Prestasi/menciptakan Prestasi di Olahraga.yakni:
 














                                                                                                
PENUTUP

Demikianlah makalah sederhana yang kami buat ini yang berjudul “PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA SEBAGAI SUATU SISTEM”. Materi dalam makalah sederhana ini hanya sebagai dasar pengetahuan untuk belajar lebih lanjut anda bisa mengembangkannya sendiri dari berbagai sumber-sumber lainnya.
Kemudian apabila ada kata-kata yang salah yang terdapat di dalam makalah sederhana ini kami mohon maaf,kami sadar di makalah sederhana kami ini jauh dari kesempurnaan dan di harapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman mau memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah sederhana ini dapat lebih baik dan  bermanfaat bagi kita semua.




Wassalamu’alaikum Wr. Wb.














DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Tudor O.(1983).Theory and methodology of training Kendal/hunt publishing company, Dubuque. Lowa.
Suharno, HP.(1982). Ilmu Coaching Umum. FKIP IKIP Yogyakarta.
Saparinah, S, Sumarno Markam,1982, Psikologi Olahraga, buku tuntunan,Pusat Kesegaran jasmani P & K, Jakarta
Fpok.upi.edu/membenahi_sistem.htm

                    


























ILMU MELATIH LANJUTAN


PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA
SEBAGAI SUATU SISTEM


OLAHRAGA DAN PRESTASI

1.PENGERTIAN OLAHRAGA DAN PRESTASI
A.    PENGERTIAN OLAHRAGA

Pengertian olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.

            Olaharaga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.

“Pengertian olahraga menurut Cholik Mutohir”
Adalah sistematik yang berupa suatu kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohhaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan dan pestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.

“Pengertian Olahraga (Menpora Maladi)”
Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya.



B.PENGERTIAN PRESTASI
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
C.PRESTASI OLAHRAGA
           
            Prestasi olaahraga adalah hasil yang telah di capai dari apa yang di kerjakan.
Menurut UU RI NO.3 KEMENEGPORA tentang keolahragaan nasional. Bahwa prestasi adalah hasil upaya yang maksimal yang di capai oleh olahragawan atau kelompok olahragawan dalam kegiatan olahraga.
Menurut Prof.Dr.Syafrudin,M.Pd : prestasi olahraga merupakan gambaran kemampuan seseorang atau sekelompok orang (olahraga beregu) yang di peroleh setelah melakukan suatu proses latihan.

D.KOMPONEN PRESTASI DALAM OLAHRAGA
·         FISIK
·         TEKNIK
·         TAKTIK/STRATEGI
·         MENTAL






UNSUR – UNSUR PRESTASI OLAHRAGA
DAN SALING HUBUNGANNYA

1.KOMPONEN PENENTU PRESTASI DALAM OLAHRAGA  

  • KONDISI FISIK
  • TEKNIK
  • TAKTIK / STRATEGI
  • MENTAL

2.HUBUNGAN EMPAT UNSUR KOMPONEN PADA PRESTASI OLAHRAGA
           
KONDISI FISIK,adanya kondisi fisik maka komponen-komponen yang lainnya akan terealisai dengan baik maka KONDISI FISIK adalah faktor pertama penentu prestasi.dengan adanya KONDISI FISIK yang bagus maka akan terealisai TEKNIK yang matang, dengan adanya TEKNIK yang matang maka akan timbul TEKNIK / STRATEGI dan dengan adanya persiapan TEKNIK / STRATEGI maka MENTAL yang kuat akan timbul baik dari team, pemain , pelatih , dan official lainnya.












FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRESTASI OLAHRAGA

1.FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
  1. FAKTOR INTERNAL
            Faktor yang brasal dari potensi yang ada pada atlit/pada orang yang berlatih , artinya prestasi olahraga di pengaruhi dan di tentukan oleh kemampuan atlit itu sendiri secara menyeluruh baik menyangkut oleh kemampuan FISIK, TAKTIK , TEKNIK atau pun MENTAL.

  1. FAKTOR EKSTERNAL
            Faktor yang dapat mempengruhi prestasi atlit yang berasal dari luar diri atlit. Contoh : sarana prasarana , pelatih.
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi olahraga seorang atlet. Secara garis besar, ada 7 faktor yang harus ada untuk meningkatkan Prestasi/menciptakan Prestasi di Olahraga.yakni:
 














                                                                                                
PENUTUP

Demikianlah makalah sederhana yang kami buat ini yang berjudul “PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA SEBAGAI SUATU SISTEM”. Materi dalam makalah sederhana ini hanya sebagai dasar pengetahuan untuk belajar lebih lanjut anda bisa mengembangkannya sendiri dari berbagai sumber-sumber lainnya.
Kemudian apabila ada kata-kata yang salah yang terdapat di dalam makalah sederhana ini kami mohon maaf,kami sadar di makalah sederhana kami ini jauh dari kesempurnaan dan di harapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman mau memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah sederhana ini dapat lebih baik dan  bermanfaat bagi kita semua.




Wassalamu’alaikum Wr. Wb.














DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Tudor O.(1983).Theory and methodology of training Kendal/hunt publishing company, Dubuque. Lowa.
Suharno, HP.(1982). Ilmu Coaching Umum. FKIP IKIP Yogyakarta.
Saparinah, S, Sumarno Markam,1982, Psikologi Olahraga, buku tuntunan,Pusat Kesegaran jasmani P & K, Jakarta
Fpok.upi.edu/membenahi_sistem.htm