Rabu, 09 Mei 2012

KESALAHAN UMUM TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI

KESALAHAN UMUM TERHADAP PENDIDIKAN JASMANI


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani.
Persepsi yang sempit dan keliru terhadap pendidikan jasmani akan mengakibatkan nilai-nilai luhur dan tujuan pendidikan yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah tercapai. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami bagi orang yang hendak mengajar pendidikan jasmani.
Dewasa ini sering sekali terjadi kesalahan dalam proses pembelajaran pendidikan kita secara umum dan secara  khusus pendidikan jasmani, Sebagai orang yang di dalam kehidupan kesehariannya senantiasa berkecimpung serta bergelut dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan jasmani sudah seharusnya turut prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini terhadap dunia pendidikan kita secara umum dan secara  khusus pendidikan jasmani. Kualitas outcome dari produk pendidikan semakin hari dirasakan malah semakin menurun secara keseluruhan, degradasi moral, lunturnya nasionalisme serta hilangnya kebanggan kepada bangsa sendiri merupakan fenomena nyata dalam kehidupan. Hal ini patut dipertanyakan mengapa demikian?

B.     Rumusan Masalah
1.      Kesalahan umum terhadap pendidikan jasmani?


BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI
·         Menurut Bahasa Yunani (Etimologi)
Kata “pendidikan”  dalam bahasa Yunani berarti paedagogie yang berasal dari kata “paid” yang berarti anak dan “agogos” yang berarti membimbing. Fokus dari bidang pendidikan jasmani adalah aktivitas fisik yang mengembangkan, bukan semata-mata aktivitas fisik itu sendiri. Selalu terdapat tujuan pengembangan manusia dalam program pendidikan jasmani. Dalam perkembangan selanjutnya,  pendidikan jasmani menekankan pada kesehatan, tentang olahraga.


·         Menurut Pangrazi dan Dauer (1992) (Terminologi)
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang memberi kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yg tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.

B.     KESALAHAN UMUM PENDIDIKAN JASMANI
Secara umum, kesalahan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:

·         Kesalahan dalam Perkembangan fisik. kesalahan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).
·         Kesalahan dalam Perkembangan gerak. kesalahan ini berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna (skillfull).
·         Kesalahan dalam  Perkembangan mental. kesalahan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.
·         Kesalahan   Perkembangan sosial. kesalahan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.

C.    USAHA UNTUK MENGURANGI KESALAHAN DALAM PENJAS
1.      Sekolah
·         Melengkapi fasilitas pendukung dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
·         buat suasana lingkungan kondusif.

2.      Guru
·         Pintar dan berwawasan luas.
·         Disiplin
·         Mampu menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.
·         Berkepribadian yang mantap, stabil, dewasa,arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berahklak mulia.
·         Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
·         Berpenampilan sederhana, menarik, rapi, dan sopan.
·         Memandang bahwa pekerjaan mendidik, mengajar merupakan sesuatu yang menarik dan menantang serta merupakan tanggung jawab pribadi seorang pendidik.
·         Bersedia melayani peserta didik yang lamban dengan penuh kesabaran.
·         Bersikap realitis terhadap  peserta didik.

3.      Siswa
·         siswa harus mematuhi tata cara pembelajaran dengan baik.
·         Siswa harus aktif dalam pembelajaran.
·         mempunyai minat yang besar untuk melakukan aktifitas jasman

BAB III
KESIMPULAN


A.    Kesimpulan
Kesalahan yang terjadi dalam pendidikan jasmani yaitu ; Kesalahan dalam Perkembangan fisik, Kesalahan dalam Perkembangan gerak, Kesalahan dalam  Perkembangan mental dan Kesalahan   Perkembangan sosial.


B.     Saran
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalui aktivitas jasmani. Maka kita sebagai pelaksana pendidikan jasmani harus lebih memahami berbagai macam kiat-kiat atau prospek pendidikan jasmani yang dilakukan saat ini maupun untuk yang akan datang.















DAFTAR PUSTAKA


Drs. Jonni, M.Pd. 2010. Buku Ajar Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Padang : UNP.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar